Artikel:
Pembatasan Pikiran Sangat Merugikan Perkembangan
Pendidikan di Indonesia
(Studi kasus Iraq)
Pembatasan Pikiran Sangat Merugikan Perkembangan
Pendidikan di Indonesia
(Studi kasus Iraq)
Topik: Kalau ingin maju bukalah pikiran dan berpikir terbuka.
Maaf ya, saya sebagai orang Islam seringkali malu
mendengarkan Tokoh Agama berbicara di televisi dan di radio di negara
kita mengenai politik internasional. Keahlian mereka di bidang agama,
tetapi mengapa mereka sering ditanya mengenai masalah luar negeri? Tanpa
bermaksud mengurangi respek kepada mereka, kelihatannya secara umum,
mereka tidak begitu mengerti dan tidak punya keahlian khusus mengenai
hal-hal luar negeri. Mereka belajar dari mana? Kapan mereka studi
politik internasional? Masyarakat Indonesia sudah seharusnya mulai heran
mengenai kebenaran informasi diluar masalah keagamaan dari Tokoh Agama
(ingat kasus Afghanistan - masyarakatnya ternyata menyambut gembira
jatuhnya Taliban).
Sebagai contoh yang paling aktual adalah "kasus Iraq" - Apa yang dapat kita petik dari kejadian di Iraq?
Jelas Tokoh Agama yang membela Saddam Hussein tidak pernah mendengar cerita-cerita dari pengungsi Iraq (sampai dua juta (2.000.000) orang Iraq lari dari Saddam Hussein). Kelihatnya mereka (Tokoh Agama) juga tidak punya pengalaman sendiri di negara Iraq. Kira-kira dua tahun yang lalu Indonesia menerima sekitar 2.000 pengungsi dari Iraq. Saya sendiri sudah kenal beberapa pengungsi dari Iraq dan kita tentu harus menaruh simpati kepada masyarakat Iraq. Bukan karena perang kemarin (sekarang ada harapan) tetapi karena tidak ada negara lain (termasuk negara Islam) yang mau membantu mereka untuk menjatuhkan Saddam Hussein.
Masyarakat Iraq selama zaman Saddam Hussein
sering dipaksa untuk melakukan peperangan dengan Iran (negara Islam
juga), Kuwait (negara Islam), perang dengan suku-suku masyarakat sendiri
(seperti terjadi di Indonesia) dan korbannya sudah ribuan orang (orang
Islam). Mengapa Tokoh Agama di Indonesia tidak meributkan mengenai
ribuan korban (orang Islam) tersebut yang meninggal di tangan Saddam
Hussein? Kelihatannya banyak Tokoh Agama Indonesia lebih sibuk dengan
tujuan politik tertentu. Mengapa mereka masih mau meributkan hal ini
sekarang padahal Iraq baru mempunyai kesempatan untuk menentukan masa
depan yang lebih baik? Sekarang banyak pengungsi Iraq sudah mau pulang
ke negerinya. Lihat sendiri kemajuan Iraq nanti, Indonesia pasti
ketinggalan!
(Ref. Dari ttp://www.refugees.org/ - zaman Saddam Hussein)
"Between 1 and 2 million Iraqis estimated to be living outside Iraq were believed to have a well-founded fear of persecution if they returned, although only about 300,000 had any formal recognition as refugees or asylum seekers in 2001. Some 203,000 Iraqi refugees were living in Iran, while 5,100 Iraqi refugees remained in the Rafha camp in Saudi Arabia at year’s end. During the year, some 41,238 Iraqis applied for asylum in Western industrialized countries, mostly in Europe. The largest number, 17,708, applied for asylum in Germany, followed by the United Kingdom (6,805), and Sweden (6,206). Many, such as the 250,000 to 300,000 Iraqis in Jordan and about 40,000 Iraqis in Syria, remained undocumented and were not formally recognized or protected as refugees." Untuk yang ingin belajar mengenai keadaan masyarakat Iraq zaman Saddam Hussein mohon mampir ke http://www.refugees.org/world/countryrpt/mideast/iraq.htm.
Mengapa Saudia Arabia mendukung USA dalam perang
Irak kemarin? Mengapa negara-negara tetangganya yang notabene adalah
negara Islam diam saja sewaktu Amerika masuk Iraq? Ini hal-hal penting
dan tidak banyak dibahas secara rasional di Indonesia, mengapa? Apakah
negara tetangga Islam juga sebenarnya beharap Saddam Hussein dijatukan
supaya semua negara lebih aman di Timur Tenggah? Apakah negara-negara
tetangganya setuju bahwa masyarakat Iraq akan dapat lebih tenang dan
dapat mulai merancang masa depan yang lebih baik tanpa Saddam? Mengapa
orang Iraq merangkul dan memeluk tentara Amerika dan ingin menghancurkan
monumen Saddam Hussein di Bagdad? Untuk memahami masalah ini dan
memperluas perspektif sebaiknya kita melihat sejarah Iraq melalui
situs-situs yang ada seperti http://www.zum.de/whkmla/region/arabworld/xiraq.html dan banyak situs yang lain juga.
Hal-hal penting terkait dengan kajian dunia pendidikan adalah:
Pesan untuk Tokoh Agama
Saya Muhammad Iqbal setuju jika bahan
yang dikirim dapat dipasang dan digunakan di
Homepage Pendidikan Network dan saya menjamin bahwa
bahan ini hasil karya saya sendiri dan sah (tidak
ada copyright).
Bila Tokoh Agama ingin mengadakan jihad, mengapa tidak untuk "Jihad Korupsi" atau "Jihad Kemiskanan" di negara kita, atau terus meributkan mengenai "ribuan anak bangsa kita" (orang Islam) yang sudah, dan akan meninggal di Aceh "di tangan orang Islam" (kita sendiri) kalau masalahnya tidak cepat dibereskan. Atau, "Jihad Pendidikan" supaya anggaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan negara terrealisasi. Negara kita termasuk yang paling tidak benar di dunia. Mohon jangan memalukan negara kita terus. Kalau mau cari orang yang jahat, tidak harus jalan jauh, banyak di sini. Sebaiknya konsentrasi untuk memperbaiki hal-hal yang menguntungkan negara kita. |